![]() |
Mandra |
Tulisan ini saya buat sesuai dengan pengamatan saya beberapa tahun belakangan setelah saya masuk dan menjajaki banngku perkuliahan, yang kemudian pemikiran saya mengenai pendidikan modern ini sedikit banyak dipengaruhi oleh KH.Emha Inun Nadjib atau yang sentral disebut dengan Cak Nun,seorang tokoh budayawan,sejarah,politik dan salah seorang ulama besar yang ada di negeri ini.Pemikirannya mengenai pendidikan modern di abad ke-21 ini baik pada skala nasional,regional maupun nasional telah memperluas dan menajamkan pisau analisa saya terhadap pembongkaran sisi negatif dari pendidikan modern zaman sekarang.
Baik,umumnya pendidikan ditanamkan kepada kita mulai pada fase dimana kita masih kanak-kanak,pendidikan bermula pada lingkungan keluarga terkhusus dari orangtua kita sendiri,dasar dari pada pendidikan orangtua adalah ahlak budiperkiti ataupun moral itu sendiri dengan tujuan agar bagaimana kedepannya proses hubungan sosial kita dengan sesama berjalan dengan baik.Setelah berusia standar klasifikasi pendidikan formal modern, maka kita dimasukkan kedalam sekolah-sekolah tingkatan dasar sampai pada perguruan tinggi untuk supaya bagaimana kita belajar dan mengembangkan minat dan bakat kita dalam tataran ilmu pengetahuan maza kini.
METODE PENDIDIKAN TIMUR DAN BARAT
1.Kebudayaan timur pada mulanya yaitu berangkat dari orang yang mencari ilmu,jadidalam membangun dasar dari pada pencarian pengetahuan adalah murid bukan guru dengan ketegasan untuk upaya perolehan gagasan oleh murid untuk dominan diperlukan dalam orientasi pendidikan yang secara langsung bersifat menyeluruh untuk mencari pengetahuan itu sendiri dan tak terbatas pada sekat-sekat aturan untuk memperoleh pengetahuan
2.Beda halnya dengan pendidikan barat ,yang berangkat pada orang yang ingin mendidik.Maka dibuat secara sistematis dengan membuat sekolahan dan dikelompokkan yang kemudian di buat kelas lalu di tempatkanlah guru untuk tenaga pendidik.Orientasi pendidikan utama oleh barat adalah inisiatif sosial untuk menciptakan lembaga dimana ada guru yang dicari untuk mendidik muridnya dan salah satu bentuknya adalah sekolahan.
PROBLEM(I)
Pendidikan modern atau sekolah di zaman sekrang itu adalah tempat latihan dari calon-calon buruh,pegawai,karyawan ataupun perangkat-perangkat industri.Jadi memang pendidikan modern di orientasikan untuk produk industri dan tidak ada urusan dengan kemanusiaan dan ahlak.Tapi sebenarnya tidak ada urusan dengan semua itu selama kita tetap berdaulat dengan diri sendiri.
Jadi kembali pada pendidikan dasar oleh orang tua,yang seharusnya mengantarkan kita untuk menemukan siapa diri kita dengan kata lain kalau kita mengerti tentang penempatan posisi kita sebagai manusia yang fungsional sesuai dengan kepribadian dan keahlian kita maka kita sebagai manusia kedepannya akan lebih bermanfaat dan sebaliknya,apabila kita salah menempatkan diri pada penempatan fungsional kemanusiaan kita maka dari awal manejemen yang kita bangun sudah salah yang akan berdampak buruk bagi diri dan orang banyak untuk kedepannya.
PROBLEM(II)
Istilah pendidikan modern sekarang muncul dengan adanya gejala yang menggunakan kata “unggul” yang akan tetapi ketika kita maknai lebih mendalam sebenarnya luarbiasa ruwetnya.Mengapa demikian,karena sekarang pemilik lembaga pendidikan atau sekolah-sekolah berlomba untuk mendapatkan pasar,konsumen dan murid.
Semisal muncul kasus,di suatu daerah lembaga pendidikan atau sekolah negeri yang mulai dari TK sampai SMA itu di gratiskan akan tetapi sekolah-sekolah swasta mengeluh dengan alasan kalo semua sekolah negeri di gratiskan nanti sekolah swasta ini tidak kebagian murid.Nah,ketika kita pahami lebih mendalam mkasud dari contoh tersebut adalah lembaga pendidikan sekarang dijadikan sebagai ajang perdagangan untuk supaya bagaimana mengait konsumen atau murid berpartisipasi dalam siklus kapitalisme dengan dalih pendidikan.
Tujuan awal dari pendidikan lembaga sekolah adalah untuk menawarkan jasa proses pelimpahan ilmu pengetahuan kepada muridnya bukan malah menjadi ajang pasar kapital untuk mendongkrak kekayaan material suatu lembaga pendidikan.Jadi sekarang kita sekolah tidak untuk mendapatkan wabah tapi sekarang mekanismenya adalah laba untung dan rugi,maka akhirnya ada pemasaran,branding dan berlomba dalam skala kecil semisal menjual soal-soal ujian dan memamerkan bahwa sekolahnya “unggul”.Karena sejak kata tersebut dipergunakan dalam Sekolahan dan Universitas maka secara pribadi saya mengatakan itu adalah satu hal yang sangat tidak wajar di pergunakan dalam lembaga pendidikan apapun.
Ada dua alasan utama mengapa kata unggul sama sekali tidak wajar dan tidak seharusnya di pergunakan dalam lembaga pendidikan.
1.Kata “unggul” adalah pengakuan dari luar atau orang banyak,jadi ketika membuat sekolah lantas memberi cap atau stempel tersendiri bahwa sekolah ini adalah “unggul” berarti itu adalaah pemasaran dan perdagangan dan bukan pendidikan.
2.secara theologis,sebenarnya didunia ini tidak ada yang unggul karena semuanya masing-masing telah diberikan fadilah yang berbeda-beda oleh tuhan.Maka tidak berarti yang satu lebih hebat dari yang lain karena masing-masing telah diberi keahlian dan kesanggupan masing.
PROBLEM(III)
Pendidikan sekarang yang kita alami terlalu diseret oleh kapitalisme lembaga-lembaga pendidikan,sampai kadang-kadang yang maju memang yang pandai berdagang dengan kata lain semakin banyak murid maka semakin rendah mekanisme pendidikan karena ruang lingkup atau tempat untuk mendeteksi fadilah-fadilah dari murid itu semakin sempit.
Maka dari itu kita tidak harus hancur dulu untuk perlu mempertimbangkan kembali dengan baik kalau pendidikan tetap pendidikan bukan lembaga dagang,walaupun tidak bisa sepenuhnya terlepas karena didalamnya pun harus butuh unsur dagang untuk membeli prabot sekolah,membangun gedung pendidikan dan sebagainya.Akan tetapi dia tidak boleh menjadi supremasi,karena untung rugi bukan supremasi dari pendidikan melainkan mendidik untuk bagaimana supaya murid mendapat fadilah dari kehidupan dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Mandra.
1 Komentar
tulisannya keren. saya sepakat.
BalasHapus"kalau pendidikan dijadikan lembaga bisnis maka kita tidak akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan cita-cita kemanusiaan yang selain berpengetahuan juga beramal sholeh dan bermental prima".